Mulai Menulis

Sumber gambar : hipwee.com Dari pagi hingga malam Mulai hari senin sampai minggu Tubuhmu kuat seperti baja Dimana selalu bisa menahan udara panas dan dingin Demi anak dan istri yang kau cintai dan sayangi Rasa lelah, capek dan letih Tak pernah kau keluhkan Keceriaan, tawa dan kehangatan selalu kau buat Kau seolah bahagia dibalik keletihanmu, bapak Bapak, Sungguh anakmu sangat kagum dengan kerja keras kau Sakit pun tak kau rasakan Demi mengejar sebuah kebahagiaan dunia yang tentram untuk anak dan istrimu Cukup senyuman dan tawa yang lebar dari anak dan istrimu Sudah membuatmu bahagia Bapak, Sungguh kegigihanmu juga tak terkalahkan dari seorang ibu Walau kau tak melahirkan Walau kau tak mengandung Tetapi beribu-ribu keringat telah dikeluarkan Melebihi keringat seorang ibu yang melahirkan Bapak, Maafkan bila anakmu ini masih membangkang Maafkan bila anakmu ini masih merepotkan Ku mohon kehadiranmu di dunia ini tidak terpisah

Sumber gambar : hildaayyu.wordpress.com/ Duhai dikau Dimanakah suaramu yang jernih itu Dimanakah senyummu yang manis itu Dimanakah harummu yang berkhas itu  Dikau kemanakah Duhai dikau Tatkala rindu ini menyerang Tatkala kesedihanku mulai mendera Tatkala banyak permasalahan yang mengusik Tatkala segalanya membutuhkan dikau yang entah kapan datang kembali?   Duhai dikau Andai Tuhan memperijinkan sekali untuk mengulang semuanya Ku yakin jam akan mengembalikan waktu sebelumnya Dimana keindahan itu masih ada Dimana keceriaan itu masih terlihat Dimana segalanya penuh dengan canda tawa dan kebahagiaan Duhai dikau Saat ini ku tau mengapa kau harus pergi Dan tak akan kembali lagi bersama Karena ku tau keindahan dan kebahagiaan di dunia ini fana untuk dikau  Dan ku yakin sekarang kau pergi ke tempat abadi yang penuh keindahan Tidak ada kepalsuan lagi yang kau lihat Tidak ada kebohongan